indosiar.com, Pamekasan - Masyarakat Madura memiliki ritual khusus yang dilakukan untuk menyambut usia 7 bulan pada seorang bayi yakni tradisi toron tanah (turun tanah). Sesuai namanya saat itulah bayi dilambangkan untuk pertama kalinya menginjak tanah.
Dalam prosesi, bayi akan menginjak bubur yang terbuat dari beras merah bercampur santan yang diyakini akan membuat sang bayi kuat dan kokoh menapaki kehidupan.
Salah satu tradisi sakral yang hingga kini masih dilestarikan oleh masyarakat Madura adalah tradisi toron tanah (turun tanah) yang biasanya dilakukan pada bayi mungil yang berusia 7 bulan.
Tradisi ini digelar sebagai bentuk harapan agar kelak anak bisa menjadi orang yang berguna. Sebelum acara digelar, bayi dimandikan terlebih dulu. Sedangkan tamu - tamu yang diundang dalam tradisi ini adalah anak - anak. Tokoh masyarakat kemudian diminta membacakan zikir dan doa bersama.
Setelah doa selesai, bayi dibiarkan mengambil barang - barang yang disediakan didepannya seperti buku, pulpen, tasbih dan Al Qur'an agar kelak anak menjadi rajin, pintar dan tumbuh menjadi anak yang sholeh.
Proses ritual selanjutnya adalah menginjak bubur. Hal ini memiliki makna tersendiri agar kaki sang bayi kuat dan kokoh saat berjalan. "Tradisi ini merupakan turun temurun yang harus dilaksanakan agar sang bayi menjadi orang kuat dan bijaksana" ujar seorang tokoh masyarakat.
Bayi yang telah merayakan tradisi turun tanah diperbolehkan menyentuh tanah serta bermain dengan anak - anak sebayanya ditandai dengan makan bubur bersama. Diakhir acara, anak - anak ini diberi sentuhan sapu lidi dengan harapan anak tidak nakal dan patuh terhadap orangtua. (Tim Liputan/Dv)
Daftar pustaka : http://www.indosiar.com/ragam/65704/tradisi-turun-tanah-sambut-bayi-berusia-7-bulan
The 23 Best Casino in Las Vegas (2021) - Mapyro
BalasHapusBest Hotel Rates in 파주 출장샵 Las Vegas · Fairfield Inn & Suites by Wyndham Las 보령 출장마사지 Vegas 상주 출장샵 · Fairfield Inn & Suites by Wyndham 평택 출장마사지 Las Vegas · Fairfield Inn 구리 출장샵 & Suites by Wyndham