Welcome To My Blog

WELCOME TO MY BLOG

Kamis, 16 Desember 2010

MAKALAH MINYAK BUMI

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 ) LATAR BELAKANG MASALAH
Pernahkan kamu memikirkan dari mana asalnya minyak bumi ? Minyak ini sangat penting bagi kehidupan kita. Minyak tanah adalah salah satu hasil minyak bumi. Hasil minyak bumi lainnya ialah minyak pelumas, minyak parafin, minyak semir, bensin, dan sebagainya. Dari hasil minyak bumi juga dapat dihasilkan nilon, plastik, serat buatan, dan sebagainya.
Minyak bumi ini merupakan sumber daya alam yg tidak dapat diperbaharui. Minyak bumi dan gas bumi (gas alam) merupakan bahan industri kimia yg penting , karena darinya diperoleh berbagai produk yg kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahan-bahan atau produk yg dibuat dari minyak bumi dan gas bumi disebut petrokimia.
Minyak bumi merupakan salah satu sumber energi yg banyak digunakan dalam kehidupan sehari - hari, misalnya : untuk memasak, bahan bakar kendaraan bermotor, dan industri.
Indonesia sangat kaya dengan minyak bumi ini. Pengeboran minyak bumi diantaranya dapat kita lihat di Sungai Gerong, Plaju, Pangkalan Brandan, Balikpapan, Tarakan, Bunyu, Cepu, dan Sorong.

I.2 ) PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka perumusan masalah yang kami buat adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah proses pembentukan minyak bumi dan gas alam ?
2. Jelaskanlah komponen-komponen utama penyusun minyak bumi !
3. Tafsirkanlah bagan penyulingan bertingkat untuk menjelasakan dasar dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi ?
4. Sebutkan beda mutu bensin dengan melihat bilangan oktannya ?
5. Apakah dampak negatif pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan ?
6. Sebutkanlah kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang pangan ?
7. Sebutkanlah kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang sandang dan papapn ?
8. Bagaimana kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang seni dan estetika ?

I.3 ) TUJUAN KEGIATAN
Berdasarkan perumusan masalah diatas , maka tujuan kegiatan yang kami buat adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi serta gas alam
2. Menjelasakan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi
3. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi-faraksi bumi
4. Membedakan mutu bensin dengan melihat bilangan oktannya
5. Menganalisis dampak negatif pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan
6. Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang pangan
7. Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang sandang dan papan
8. Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang seni dan estetika














BAB II
PEMBAHASAN

II.1) PEMBAHASAN
1. Proses Pembentukan Minyak Bumi
Minyak bumi, gas alam, dan batu bara. merupakan jenis bahan bakar yg berasal dari pelapukan sisa - sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.
Zat pembentuk minyak bumi sama dengan zat pembentuk makhluk hidup. Oleh karena itu, para ahli percaya bahwa minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik yg telah mati, baik tumbuhan maupun hewan. Sisa - sisa organisme yg telah mati itu tenggelam kedasar laut, maka terjadi endapan hewan dan tumbuhan yg telah mati. Endapan semakin lama semakin tebal. Selama berjuta-juta tahun lamanya endapan ini tertimbun Lumpur dan pasir. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan diatasnya. Sementara itu, dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa - sisa jasad renik itu dan mengubahnya menjadi minyak dan gas. Proses pembentukan minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.
Minyak dan gas yg terbentuk meresap dalam batuan yg berpori bagaikan air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh suatu lapisan yg kedap. Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak dan gas yg terdapat di daratan. Hal itu terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi daratan.
Adapun batu bara dipercaya berasal dari pohon - pohon dan pakis yg terkubur sekitar 3 juta tahun yg lalu, mungkin karena gempa bumi atau letusan gunung berapi.





2. Komponen - Komponen Utama Penyusun Minyak Bumi
Minyak bumi adalah suatu campuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas senyawa hidrokarbon. Hidrokarbon yg terkandung dalam minyak bumi itu antara lain : Alkana, Sikloalkana, Hidrokarbon Aromatik, Alkena, dan Alkuna.
Selain hidrokarbon, senyawa - senyawa lain yg terkandung dalam minyak bumi itu antara lain :
a. Senyawa belerang 0,01% - 7%
b. Senyawa nitrogen 0,01 % - 0,9%
c. Senyawa Oksigen 0,06% - 0,4%
d. Senyawa organo logam, terutama senyawa Vanadium dan Nikel, jumlahnya sangat kecil.
Komposisi kandungan minyak bumi sangat bervariasi , komposisi kandungan minyak bumi sangat tergantung pada tempat ditemukannya minyak bumi tersebut. Ada minyak bumi dengan kadar belerang rendah, ada yg mempunyai kadar hidrokarbon aromatik yg tinggi dan sebagainya.


3. Bagan Penyulingan Bertingkat Untuk Menjelaskan Dasar dan Teknik Pemisahan Fraksi – Fraksi Minyak Bumi
Minyak mentah (crude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 hingga 50. Sebagaimana telah dibahas dalam bab sebelumnya, titik didih hidrokarbon meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah atom C dalam molekulnya. Oleh karena itu, pengolahan (pemurnian = refining) minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok - kelompok (fraksi) dengan rentang titik didih tertentu.
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu sekitar 4000oC, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan terjadi pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun kebawah, sedangkan yang titik didihnya rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup - sungkup yg disebut sungkup gelembung. Sementara itu, semakin keatas , suhu semakin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yg titik didihnya lebih rendah akan terus naik kebagian yg lebih atas lagi. Demikian selanjutnya, sehingga komponen yg mencapai menara adalah komponen yg pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas itu disebut gas petroleum. Melalui kompresi dan pendinginan, gas petroleum dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquified Petroleum Gas).
4. Perbedaan Mutu Bensin dengan Melihat Bilangan Oktannya
Mutu bahan bakar bahan bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking) yg ditimbulkannya dan dinyatakannya dengan nilai oktan. Semakin sedikit ketukan, semakin baik mutu bensin, dan semakin tinggi nilai oktannya.
Ketukan adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan bakar, yaitu pembakaran terjadi terlalu dini sebelum piston berada pada posisi yang tepat. Ketukan menyebabkan mesin mengelitik, mengurangi efisiensi bahan bakar dan dapat merusak mesin.
Untuk menentukan nilai oktan, ditetapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu “isooktana” dan “n - oktana” . Isooktana adalah alkana dengan sifat anti ketukan yg terbaik untuk mesin mobil, sedangkan n - heptana yg terburuk.
Kedua jenis senyawa tersebut adalah dua diantara banyak macam senyawa yg terdapat dalam bensin. Isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit, dan diberi nilai oktan 100. Sedangkan n - heptana menghasilkan ketukan paling banyak, dan diberi nilai oktan 0 (nol). Beberapa senyawa mempunyai karakteristik bakar yg lebih baik dari pada isooktana; oleh karena itu dimungkinkan bilangan oktan lebih tinggi dari 100 RON (MTBE mempunyai nilai oktan 116 - 123 RON)
Zat tambahan (aditif) juga dibutuhkan kedalam bensin untuk mengurangi ketukan mesin dan menaikkan bilangan oktannya. Beberapa aditif yg lazim dengan bilangan oktana diatas 100 adalah benzena, etanol, t-butilalkohol [(CH3)3COH], Methyl Tertiery Buthyl Ether (MTBE) [(CH-3)3-C-O-CH3]. Campuran aditif yg digunakan dalam bensin bertimbal, yg disebut ethylfluid, kira kira terdiri dari 65% tetratiltimbal, 25% 1,2-dibromoetana dan 10% 1,2-dikloroetana. Penggunaan Tetraethyl Lead (TEL) dalam bensin di negara - negara maju telah dilarang sebab keberadaan senyawa timbal diudara (gas buangan kendaraan bermotor dengan bahan bakar premium) sangat membahayakan kesehatan, gejala yang ditimbulkan akibat keracunan senyawa timbal antara lain sakit kepala, anemia, perusakan otak.
Secara umum, alkana rantai bercabang mempunyai nilai oktan tinggi dari pada isomer rantai lurusnya. Sebagai contoh, n - heksana mempunyai nilai oktan 25, sedangkan 2,2-dimetil butane mempunyai nilai oktan 92.

5. Dampak Pembakaran Bahan Bakar Terhadap Lingkungan
Pembakaran bahan bakar fosil (batu bara, minyak bumi, dan gas alam) menyebabkan masalah pencemaran lingkungan khususnya pencemaran udara. Berikut ini beberapa aspek yg berkaitan dengan pencemaran akibat pembakaran bahan bakar fosil, diantaranya :
a) Sumber Bahan Pencemaran
1) Pembakaran Tidak Sempurna
Pembakaran yg terjadi dalam mesin kendaraan biasanya berlangsung tidak sempurna, sehingga asap kendaraan akan mengandung karbon monoksida, partikel karbon (jelaga), dan sisa bahan bakar (hidrokarbon).
2) Pengotor dalam Bahan Bakar
Bahan bakar fosil, khususnya batu bara, biasanya mengandung sedikit belerang. Pembakaran belerang akan menghasilkan oksida belerang SO2 atau SO3.
3) Bahan Aditif dalam Bahan Bakar
Seperti yg telah disebutkan sebelumnya, kedalam bensin ditambahkan berbagai aditif untuk menaikkan nilai oktannya. Salah satu diantaranya, yaitu Tel {Pb(C2H5)}. Pembakaran bensin bertimbel akan menghasilkan partikel timah hitam berupa PbBr2.

b) Asap Buang Kendaraan Bermotor
Gas - gas yg terdapat dalam asap kendaraan bermotor tersebut banyak yg dapat menimbulkan kerugian, diantaranya sebagai berikut :
1) Karbon Dioksida (CO2)
Sebenarnya, karbon dioksida tidak berbahaya bagi manusia. Akan tetapi, karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar CO2 di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi. Peningkatan suhu karena meningkatnya kadar gas - gas rumah kaca diudara disebut pemanasan global. Pemanasan global dapat memengaruhi iklim, mencairkan sungkup es di kutub dan berbagai rangkaian yg mungkin belum sepenuhnya dimengerti.
2) Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon monoksida tidak berwarna dan tidak berbau . Oleh karena itu, kehadirannya tidak segera diketahui. Gas itu bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernafasan, dan paru - paru. Bila masuk kedalam darah melalui pernafasan, CO bereaksi dengan hemoglobin dalam darah membentuk COHb (karbonsihemoglobin).
CO + Hb  COHb
Ambang batas CO diudara sebesar 20 ppm. Udara dengan kadar CO lebih dari 100 ppm akan menimbulkan sakit kepala dan gangguan pernafasan. Kadar yg lebih tinggi lagi dapat menimbulkan kematian. Salah satu cara mencegah peningkatan gas CO diudara yaitu dengan mengurangi penggunaan kendaraan dan pemasangan pengubah katalik (catalytic conventer) pada knalpot kendaraan bermotor.
3) Oksida Belerang (SO dan SO2)
Belerang dioksida, apabila terhisap oleh pernafasan, akan bereaksi dengan air dalam saluran pernafasan, dan membentuk asam sulfit yang akan merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit . Apabila SO3 yg terhisap, maka yg terbentuk adalah asam sulfat, dan asam ini lebih berbahaya. Oksida belerang dapat pula larut dalam air hujan dan menyebabkan apa yg disebut hujan asam
4) Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Campuran NO dan NO2 sebagai pencemar udara biasa ditandai dengan lambang NOx. Ambang batas NOx di udara adalah 0,05 ppm. NOx di udara tidak beracun (secara langsung) pada manusia, tetapi NOx ini bereaksi dengan bahan - bahan pencemar lain dan menimbulkan fenomena asbut (asap-kabut) atau smog dalam bahasa inggris, berasal dari kite smoke (=asap) dan fog (=kabut). Asbut menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran pernafasan, menjadikan tanaman layu, dan menurunkan kualitas materi.
5) Partikel Timah Hitam
Senyawa timbel dari udara dapat mengendap pada tanaman sehingga bahan makanan terkontaminasi. Kadar timbel dalam darah penduduk daerah perkotaan banyak yg mencapai tingkat yg dapat menyebabkan gejala beracun timbel. Keracunan timbel yg ringan menyebabkan sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi.. Keracunan yang lebih hebat menyebabkan kerusakan otak, ginjal, dan hati. Para ahli mensinyalir bahwa penyimpangan perilaku, seperti vandalisme dan holiganisme, mungkin sebagian disebabkan keracunan timbel.

c) Pengubah Katalik (Catalytic Conventer)
Salah satu cara untuk mengurangi bahan pencemar yg berasal dari asap kendaraan bermotor adalah memasang pengubah katalik pada knalpot kendaraan. Pengubahan katalik berupa silinder dari baja tahan karat yg berisi suatu struktur berbentuk sarang lebah yg dilapisi katalis (biasanya platina).
Pada separo bagian pertama dari pengubah katalitik, karbon monoksida bereaksi dengan nitrogen monoksida membentuk karbon dioksida dan gas nitrogen.
2CO(g) + 2 NO(g)  2CO2(g) + N2(g)
Pada bagian berikutnya, hidrokarbon dan karbon monoksida (jika masih ada) dioksidasi membentuk karbon dioksida dan uap air.
Timbel dapat meracuni katalis dalam mengubah katalitik. Oleh karena itu, pengubah katalitik hanya dapat berfungsi jika kendaraan menggunakan bensin tanpa timbel.

d) Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect)
Kaca bersifat transparan terhadap sinar ultraviolet dan sinar tampak (gelombang pendek), tetapi tidak untuk radiasi inframerah (gelombang panjang). Sifat ini yg mendasari pengguaan kaca dalam pembuatan rumah kaca (greenhouse).
Berbagai gas dalam atmosfer, seperti karbon dioksida (CO2), uap air, metana (CH4), dan senyawa keluarga CFC,berlaku seperti kaca yg melewatkan sinar tampak dan ultraviolet tetapi menahan radiasi inframerah. Oleh karena itu, sebagian besar dari sinar matahari dapat mencapai permukaan bumi dan menghangatkan atmosfer dan permukaan bumi. Tetapi radiasi panas yg dipancarkan permukaan bumi akan terperangkap karena diserap oleh gas - gas rumah kaca.
Sebenarnya, efek rumah kaca berfungsi sebagai selimut yg menjaga suhu permukaan bumi rata - rata sekitar 15oC. Tanpa karbon dioksida dan uap air di atmosfer, suhu rata - rata permukaan bumi diperkirakan sekitar -25oC. Jadi, jelaslah bahwa efek rumah kaca sangat penting dalam menentukan kehidupan di muka bumi. Akan, tetapi, peningkatan kadar dari gas - gas rumah kaca dapat menyebabkan suhu permukaan bumi menjadi terlalu tinggi sehingga dapat menyebabkan berbagai macam kerugian.

e) Hujan Asam
Hujan asam biasanya sedikit bersifat asam, dengan pH 5,7. Hal itu terjadi karena air hujan tersebut melarutkan gas karbon dioksida (CO2) yg terdapat dalam udara membentuk asam karbonat (H2SO3).
CO2(g) + H2O(l)  H2CO3(aq)
Air hujan dengan pH yg lebih rendah dari 5,7 disebut hujan asam.
1) Penyebab Hujan Asam
Polutan yg menyebabkan hujan asam adalah oksida belerang (SO2 dan SO3) dan nitrogen dioksida (NO2). Oksida - oksida tersebut larut dalam air membentuk asam.
SO2(g) + H2O(l)  H2SO3(aq)
SO3(g) + H2O(l)  H2SO4(aq)
2NO2(g) + H2O(l)  HNO2(aq) + HNO3(aq)
2) Masalah yg Ditimbulkan Hujan Asam
a. Kerusakan hutan
b. Kematian biota air
c. Kerusakan bangunan
3) Cara - cara menangani Hujan Asam
a. Menetralkan asamnya
Danau yg telah menjadi asam dapat dinetralkan dengan suatu basa. Biasanya digunakan kalsium karbonat, suatu basa yg relatif murah.
b. Mengurangi emisi SO2
Hal yg mungkin dilakukan adalah dengan menyerap belerang dioksida sebelum memasuki cerobong asap. Untuk tujuan tersebut dapat digunakan kalsium karbonat. Belerang yang bereaksi dengan kalsium karbonat membentuk kalsium sulfit. Kalsium sulfit kemudian dapar dioksidasi membentuk kalsium sulfat. Kalsium sulfat yg di hasilkan dapat digunakan untuk membuat plester tembok / plamir. Akan tetapi pross ini cukup mahal dan dapat menaikkan pemakaian listrik sekitar 10%.
c. Mengurangi emisi oksida nitrogen
Salah satu cara mengurangi emisi NOx dilakukan dengan cara mengontrol pembakaran dalam mesin, misalnya dengan mengatur suhu mesin dan perbandingan bahan bakar terhadap udara. Emisi NOx juga dapat dikurangi mengurangi laju kendaraan. Cara lainnya adalah dengan memasang pengubah katalitik pada knalpot kendaraan.

6. Kegunaan dan Komposisi Senyawa Hidrokarbon Dalam Bidang Pangan
Untuk urusan sandang, papan, seni & estetika kita bisa berbicara tentang hidrokarbon. Tapi ketika sudah bicara pangan maka yg akan kita bicarakan adalah karbohidrat. Memang didalamnya masih ada hidrokarbonya, tapi dengan tambahan oksigen didalam molekulnya. Lagi pula selama ini yg saya tahu rasanya belum pernah ada sumber pangan yg berasal dari hidrokarbon atau minyak bumi.


7. Kegunaan dan Komposisi Senyawa Hidrokarbon Dalam Bidang Sandang dan Papan
 Bidang Sandang
Dari bahan hidrokarbon yg bisa dimanfaatkan untuk sandang adalah PTA ( Purified Terephthalic Acid) yg dibuat dari para-xylene dimana bahan dasarnya adalah kerosin (minyak tanah). Dari kerosin ini semua bahannya dibentuk menjadi senyawa aromatic, yaitu para-xylene.



Para-xylene ini kemudian dioksidasi menggunakan udara menjadi PTA (lihat peta proses petrokimia diatas). Dari PTA yg berbentuk seperti tepung detergen ini kemudian direaksikan dengan methanol menjadi serat poliester. Serat poli ester inilah yg menjadi benang seragam yg adik-adik pakai mungkin terbuat dari poliester. Untuk pakaian yg terbuat dari benang sintetis poliester biasanya relatif lebih murah dibandingkan pakaian yg terbuat dari bahan dasar katun, sutra atau serat alam lainnya. Kehalusan bahan yang terbuat dari serat poliester dipengaruhi oleh zat penambah (aditif) dalam proses pembuatan benang (saat mereaksikan PTA dengan methanol). Sebetulnya ada polimer lain yg juga digunakan untuk pembuatan serat sintetis yg lebih halus atau lembut lagi. Misal serat untuk bahan isi pembalut wanita. Polimer tersebut terbuat dari polietilen.
 Bidang Papan
Bahan bagunan yg berasal dari hidrokarbon pada umumnya berupa plastik. Bahan dasar plastik hampir sama dengan LPG, yaitu polimer dari propilena, yaitu senyawa olefin/alkena dari rantai karbon C3. Dari bahan plastik inilah kemudian jadi macam, mulai dari atap rumah (genteng plastik), furniture, peralatan interior rumah, bemper mobil, meja, kursi, piring,dll.

8. Kegunaan dan Komposisi Senyawa Hidrokarbon Dalam Bidang Seni dan Estetika
 Bidang Seni
Untuk urusan seni, terutama seni lukis, peranan utama hidrokarbon ada pada tinta / cat minyak dan pelarutnya. Mungkin adik-adik mengenal thinner yg biasa digunakan untuk mengencerkan cat. Sementara untuk urusan seni patung banyak patung yg berbahan dasar dari plastik atau piala, dll. Hidrokarbon yg digunakan untuk pelarut cat terbuat dari Low Aromatic White Spirit atau LAWS merupakan pelarut yg dihasilkan dari Kilang PERTAMINA di Plaju dengan rentang titik didih antara 145oC – 195oC. Senyawa hidrokarbon yg membentuk pelarut LAWS merupakan campuran dari parafin, sikloparafin, dan hidrokarbon aromatik.
 Bidang Estetika
Sebetulnya seni juga sudah mencangkup estetika. Tapi mungkin lebih luas lagi dengan penambahan kosmetika. Jadi bahan hidrokarbon yg juga digunakan untuk estetika kosmetika adalah lilin. Misal lipstick, waxing (pencabutan bulu kaki menggunakan lilin) atau bahan pencampur kosmetik lainnya, farmasi atau semir sepatu. Tentunya lilin untuk keperluan kosmetik spesifikasinya ketat sekali. Lilin parafin di Indonesia diproduksi oleh Kilang PERTAMINA UP-V Balikpapan melalui proses fitering press. Kualifikasi mutu lilin PERTAMINA berdasarkan kualitas yg berhubungan dengan titik leleh, warna, dan kandungan minyaknya.






























BAB III
KESIMPULAN dan SARAN

III.1 ) KESIMPULAN
Kesimpulan dalam makalah yang kami buat adalah sebagai berikut :
1. Minyak bumi dibentuk oleh sisa-sisa jasad renik yg telah mati yg tertimbun didasar laut. Proses pembentukan minyak bumi serta gas alam tidak bisa cepat sebab proses terbentuknya minyak bumi memerlukan waktu yang relatif lama serta minyak bumi dan gas alam terbentuk secara alamiah.
2. Bahan penyusun minyak bumi sebagian besar terdiri dari senyawa hidrokarbon dan sisanya senyawa lain.
3. Minyak Bumi tidak bisa langsung digunakan tapi harus diolah terlebih dahulu. Salah satu caranya dengan cara destilasi bertingkat, dimana cara ini yg paling banyak dilakukan oleh para PERTAMINA.
4. Mutu bensin menurut bilangan oktannya dibagi dua yaitu : ada yg baik untuk mesin & anti ketukan (Isooktana ) dan ada juga yg tidak baik untuk mesin & banyak ketukan (n-heptana)
5. Pengunaan bahan bakar minyak disamping bermanfaat juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Karena minyak bumi merupakan campuran senyawa hidrokarbon maka pembakarannya menghasilkan oksida karbon (CO dan CO2) dan uap air. Selain senyawa hidrokarbon, minyak bumi juga mengandung unsur belerang dan nitrogen sehingga hasil pembakarannya juga menghasilkan oksida belerang (SO dan SO2) dan oksida nitrogen (NO2)
6. Selama ini dalam bidang pangan didalamnya belum pernah ditemukan senyawa hidrokarbon maupun minyak bumi.
7. Dalam bidang sandang dan papan senyawa hidrokarbon banyak sekali ditemukan, contoh : PTA (dalam bidang sandang); Furniture, Atap Rumah, dll (dalam bidang papan).
8. Dalam bidang Seni & estetika, Sebetulnya bidang estetika itu sendiri sudah masuk dalam bidang seni tapi dengan tambahan kosmetika bidang estetika lebih luas lagi pembahasannya. Contoh : Cat (dalam bidang seni).

III.2 ) SARAN
Setelah kami mencari dari berbagai sumber tentang “Minyak Bumi” dan akhirnya kami selesai membuat makalah ini, maka saran dalam makalah yang kami buat ini adalah sebagai berikut :
1. Kepada guru pengajar kimia diharapkan dalam pokok bahasan “Minyak Bumi” untuk memperaktekkan proses penyulingan minyak bumi dengan menggunakan peralatan sederhana agar siswa bisa lebih memahami peoses penyulingan tersebut
2. Kepada Kepala sekolah dalm pokok bahasan “Minyak Bumi” agar menghimbau guru pengajar kimia untuk mempraktekkan proses penyulingan bertingkat tersebut
3. Kepada Waka Kurikulum dimohon untuk mengonsep agar dalam pokok pembahasan “Minyak Bumi” para guru pengajar kimia untuk mempraktekkan proses penyulingan bertingkat atau menjadwal agar para siswa bisa melihat proses pengolahan minyak bumi ke PERTAMINA secara langsung.
























DAFTAR PUSTAKA

1. TIM MGMP KIMIA KAB.BANGKALAN. 2010.LKS KIMIA X .Bangkalan
2. Purba M.Si., Drs.Michael.2006.Kimia Untuk SMA Kelas X.Jakarta : Erlangga
3. Hadiat.1997.Alam Sekitar Kita 3 Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Sekolah Dasar Kelas 5. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar